PELANGI JINGGA DI POSYANDU KEMALA
oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb
Jingga melangkah ringan, berdiri
mematut diri di depan cermin. Seulas senyum tersungging. Semangatnya menyala.
Hari ini ada kegiatan besar di Posyandu Kemala. Sudah hampir lima tahun Jingga
aktif sebagai kader kesehatan di Posyandu Kemala. Posyandu Balita yang ada di
lingkungan perumahan keluarga Polri. Ibu – ibu anggota Bayangkari aktif
berkegiatan di Posyandu Kemala ini. Tidak terkecuali Jingga. Suaminya seorang
sersan dan Jingga amat antusias mendukung kegiatan suaminya termasuk aktif
dalam kepengurusan Posyandu Balita. Tak jarang Jingga bersama kader yang lain
berkunjung ke rumah warga yang berhalangan hadir di Posyandu. Berhalangan
karena sakit atau karena keperluan lain. Mereka berkunjung membawa timbangan
lengkap dengan peralatan lainnya. Buku catatan, alat tulis bahkan pada bulan
Februari dan Agustus mereka mengantarkan kapsul Vitamin A untuk bayi dan balita
yang tidak hadir pada hari penimbangan.
Sejak masih gadis Jingga sudah
menyukai anak-anak, kegiatan di posyandu merupakan kegiatan yang sangat
menyenangkan bagi Jingga. Bermanfaat bagi lingkungan dan berkiprah di bidang
kesehatan bagi masyarakat. Jingga dinobatkan sebagai Ketua Posyandu Kemala
sejak 2 tahun yang lalu, tak satupun kegiatan luput dari pantauannya. Terlebih
pada hari ini.
Hari yang istimewa bagi Jingga.
Posyandu Kemala menggelar Lomba Balita Sehat Indonesia, nyaris satu bulan ini
Jingga dibantu kader Posyandu Kemala lainnya sibuk menyiapkan segala sesuatunya.
Dari mulai mengunjungi Bapak Kepala Desa,
membentuk panitia, menggalang dana dengan mencari sponsor, membuat pengumuman
untuk ditempelkan di kios – kios dan tempat umum lainnya, menyiapkan
bahan-bahan untuk penilaian seperti kuesioner lomba, hadiah-hadiah, menata meubeler
lengkap dengan dekorasi, sound system, makanan tambahan bagi bayi dan balita
pengunjung Posyandu, membuat susunan acara sampai membuat daftar tamu-tamu yang
akan diundang dan petugas kesehatan yang akan diminta kesediaannya menjadi juri
atau tim penilai, serta berbagai hal lainnya yang menyangkut pelaksanaan lomba.
***
Panggung sederhana sudah berdiri
semarak dipenuhi balon warna warni dalam aneka bentuk yang menarik, warna-warna
cerah mendominasi setiap sudut balai pertemuan yang biasa digunakan untuk
kegiatan posyandu itu. Pada dinding panggung bertulis sebuah kalimat “LOMBA
BALITA SEHAT SEBAGAI MOTIVASI POSYANDU KEMALA DALAM MENJAGA GENERASI SELALU
SEHAT”. Semua panitia yang terlibat dalam kegiatan tampak cantik dan rapi berpakaian
seragam. Lima meja yang biasanya disusun berderet pada kegiatan posyandu hari
ini diletakkan saling berjauhan sesuai fungsinya, nampak tertera tulisan besar
di masing – masing meja. Bukan tulisan Meja 1 sampai dengan Meja 5 seperti
layaknya pelayanan posyandu. Di dekat pintu masuk diletakkan meja bertuliskan
“Meja Pendaftaran” di meja – meja yang lain tertera tulisan – tulisan yang
berbeda, ada meja pemeriksaan kesehatan dan lain lain. Bahkan ada meja yang
diatasnya diletakkan beberapa mainan dari mulai bola kecil, kecrekan, pensil
warna, crayon dan sebagainya.
Sesaat sebuah mobil biru navy
berhenti di halaman Posyandu, panitia kegiatan termasuk Jingga sudah sejak
beberapa menit yang lalu berdiri berbaris menyambut kehadirannya. Nampak keluar
dari pintu belakang seorang anggota Polri berpakaian lengkap diikuti seorang
wanita cantik berkostum bayangkari di belakangnya. Keduanya melangkah gagah dan
anggun. Lantas mengulurkan tangan menyalami para panitia yang menyambut
kehadirannya. Dari deretan kursi tamu bapak kepala desa berdiri menyambut dan
mengantarkan duduk.
Matahari seperti hendak mengatakan
perasaanya, bersinar lembut menembus sela dedaunan dan ranting beberapa pohon
yang berdiri tegak di halaman posyandu. Suasana semakin kondusif dengan alunan
lagu anak-anak nan ceria. Di salah satu dinding ruang posyandu nampak sebuah
televisi yang menyiarkan promosi kesehatan. Sore hari yang lalu seorang petugas
puskesmas memasangnya. Jingga memang selalu banyak ide, dialah yang berkunjung
kepada Kepala Puskesmas menyampaikan rencana kegiatan Lomba Balita ini serta
meminta bantuan serta dukungan dalam berbagai bentuk termasuk sarana penyuluhan
menggunakan media televisi. Biasanya pada waktu kegiatan posyandu Jingga
memberikan penyuluhan lengkap dengan alat peraga, dari contoh makanan,
alat-alat yang biasa digunakan untuk anak-anak bermain dan lain- lain. “Hari
itu kami ingin beda bapak, agar lebih semarak dan berkesan sehingga bisa
menjadi agenda tahunan Posyandu Kemala di tahun-tahun selanjutnya” ujar Jingga
saat beberapa minggu yang lalu mengunjungi kepala puskesmas.
Prosesi berlangsung lancar, seperti
layaknya kegiatan yang melibatkan anak-anaknya demikian juga acara itu. Suara
tangisan canda dan celoteh anak-anak saling meningkahi. Sesekali terdengar teriakan
ibu-ibu yang memanggil nama anak-anak mereka. Sangat indah. Terlebih bagi
Jingga dan kawan - kawannya. Dua orang anak sekitar usia empat tahunan nampak
saling berangkulan berdiri memandangi meja yang dipenuhi aneka hadiah. Bersusun
cantik dalam bentuk dan warna – warna yang menarik. Diseberang meja hadiah di
depan panggung bertengger sebuah sepeda mini berhias aneka pita warna warni
dimana – mana. Sungguh memikat hati. Hadiah Utama. Demikian tulisan yang
terbaca di kertas yang digantungkan di salah satu sisi sepeda. Dua bocah tadi
seperti tak ingin berkedip memandanginya. Senyumnya mengembang. Sepatu boot
warna kuning yang mereka kenakan membuat keduanya semakin lucu. Oh, ternyata
mereka kembar. Berjalan bergandengan menjauhi meja hadiah mendekati suara
seorang ibu yang memanggil keduanya. Keduanya saling melempar senyum penuh
arti.
Bapak Kapolsek membuka acara pada
pukul 09.00 WIB, dan acarapun berlangsung dengan dinamis hingga siang hari
menjelang. Tiba saat yang ditunggu – tunggu yaitu pengumuman pemenang. Beberapa
balita nampak tertidur dipangkuan ibunya. Tetapi tak sedikit yang masih
berlarian ke sana kemari dengan gelak tawa dan canda mereka. Lebih lucu lagi
ada seorang bocah yang terus menangis ingin sebuah kado yang dilihatnya
terpajang di meja hadiah. Berbagai rayuan ibunya tak meredakan tangisnya dan
terus tegak disamping meja hadiah. Hingga Jingga mendekati dan memeluknya
membanjirinya dengan rayuan dan redalah tangisnya. Sesaat sebuah jeruk sudah
ada dalam genggaman tangan kanannya. Pengumuman Juara dibacakan oleh Ketua
Dewan Juri yaitu drg. Alifa Geraya. Sorak sorai penonton membahana menyelangi
pembacaan nama – nama pemenang. Mereka berdiri berbaris diatas panggung
masing-masing dengan kedua orang tuanya. Bapak kapolsek didampingi ibu
menyerahkan hadiah bagi para pemenang. Suasana semakin ceria gegap gempita.
Bapak Kaposek masih berdiri di
panggung setelah para pemenang kembali duduk “Ada yang ingin saya sampaikan
pada kesempatan ini bapak dan ibu sekalian” beliau mengawali sambutannya. “Saya
sangat mengapresiasi acara ini. Acara ini akan kita jadikan sebagai agenda
tahunan dan kami akan memberi dukungan sepenuhnya sehingga diharapkan menjadi
motivasi bagi keluarga kita dalam memberikan pengasuhan kepada anak-anak kita generasi
penerus bangsa, pada kesempatan ini pula kami akan menyampaikan sebuah tanda
terimakasih kepada seluruh kader kesehatan di Posyandu Kemala ini, yang
senantiasa bersemangat dan mampu menjadi inspirasi bagi warga sekitarnya.” Dari
belakang mobil biru navy seorang ibu menggunakan seragam bayangkari membawa
sebuah nampan berisi beberapa lembar sertifikat. Melangkah mendekati Bapak
kapolsek yang menunggu diatas panggung. Jingga dan kawan-kawannya telah berbaris
rapi siap menerima piagam penghargaan. Sungguh sebuah kejutan yang tak pernah
Jingga dan kawan-kawannya duga sebelumnya. Bapak kapolsek benar-benar telah
memberikan kejutan. Ada bulir bening menggantung disudut mata Jingga. Tertahan.
Matahari tak lagi lembut Si kembar
Ikbal dan kamal asyik dengan sepeda hadiahnya. Ibu keduanya senyum bahagia
mengawasi dua bocah yang semangat menuntun sepeda hadiah kesana kemari. Belum
mau diajak pulang. Para kader Posyandu Kemala masih sibuk berkemas, pemandangan
yang membedakan dengan posyandu kebanyakan adalah banyaknya bapak-bapak polisi
yang sigap bahu membahu merapikan kembali balai desa setelah acara selesai. Tentu
saja karena Posyandu Kemala adalah Posyandu yang ada dilingkungan Perumahan
keluarga Polri. Dan sebagian besar kader-kader kesehatannya adalah para istri
anggota Polri. Mereka bekerja sambil terus bercerita tentang kejadian seru,
kejadian lucu dan kejadian unik yang berlangsung disepanjang lomba. Sesekali
suara tawa pecah menimpali celoteh mereka. Bagi Jingga kegiatan Loma Balita
Sehat Indonesia yang digelarnya di Posyandu Kemala berlangsung dengan lancar
dan amat berkesan.
Musik tak ada lagi, tinggal suara
ranting yang berayun dan dedaunan yang saling bergesek dibuai angin. Jingga
melangkah pulang. Semua sudah usai menyisakan semangat yang terus menyala.
Menyisakan mimpi-mimpi Jingga yang lain tentang ide-ide yang belum sempat
tunai. Masih ada hari esok. Masih banyak kawan-kawan perjuangan yang akan terus
mendukung Jingga dalam menyuarakan gaya hidup sehat. Ya, Gaya hidup sehat. Itu
mimpi besar Jingga, menghidupkan nilai – nilai hidup sehat, menyematkan tatanan rumah tangga yang sehat
yang berperilaku hidup sehat melalui Posyandu Kemala. Mulai dari generasi muda,
mulai dari bayinya, balitanya, ibu-ibunya, para suami dan seluruh anggota
keluarga. Bagi Jingga Posyandu adalah wadah yang sangat strategis dalam
mempromosikan hal-hal penting. Posyandu merupakan kawasan yang harus bebas
rokok, posyandu juga merupakan tempat dimana bisa diajarkan berbagai kebiasaan
– kebiasaan sehat yang nampaknya sepele tetapi memiliki dampak besar. Seperti
promosi cara cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, promosi Stop Berak
Sembarangan dengan menyediakan Toilet Umum yang bersih dan wangi, menyediakan
tempat sampah yang sudah dipilah. Jingga dan kawan-kawannya bahkan memiliki
perjanjian kerja sama dengan bank sampah yang menampung sampah warga yang sudah
dipilah sesuai jenisnya.
Jingga mendekap Piagam Penghargaannya dalam
dada. Laksana berikrar hatinya, “Takkan pernah kusia-siakan harapan bapak
kapolsek. Mimpi-mimpi besar akan ku raih dengan doa dan semangat yang aku punya.
Pelangi akan semakin berwarna dengan cintaku untuk negeri ini, Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Bagiku berjuang tak selamanya angkat senjata. Di jalan ini
perjuanganku. Bismillah.”
Tanjungpandan,
18 September 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar