Rabu, 06 Juli 2022

 

 

 


PELANGI JINGGA DI POSYANDU KEMALA

oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb

Jingga melangkah ringan, berdiri mematut diri di depan cermin. Seulas senyum tersungging. Semangatnya menyala. Hari ini ada kegiatan besar di Posyandu Kemala. Sudah hampir lima tahun Jingga aktif sebagai kader kesehatan di Posyandu Kemala. Posyandu Balita yang ada di lingkungan perumahan keluarga Polri. Ibu – ibu anggota Bayangkari aktif berkegiatan di Posyandu Kemala ini. Tidak terkecuali Jingga. Suaminya seorang sersan dan Jingga amat antusias mendukung kegiatan suaminya termasuk aktif dalam kepengurusan Posyandu Balita. Tak jarang Jingga bersama kader yang lain berkunjung ke rumah warga yang berhalangan hadir di Posyandu. Berhalangan karena sakit atau karena keperluan lain. Mereka berkunjung membawa timbangan lengkap dengan peralatan lainnya. Buku catatan, alat tulis bahkan pada bulan Februari dan Agustus mereka mengantarkan kapsul Vitamin A untuk bayi dan balita yang tidak hadir pada hari penimbangan.

Sejak masih gadis Jingga sudah menyukai anak-anak, kegiatan di posyandu merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan bagi Jingga. Bermanfaat bagi lingkungan dan berkiprah di bidang kesehatan bagi masyarakat. Jingga dinobatkan sebagai Ketua Posyandu Kemala sejak 2 tahun yang lalu, tak satupun kegiatan luput dari pantauannya. Terlebih pada hari ini.

Hari yang istimewa bagi Jingga. Posyandu Kemala menggelar Lomba Balita Sehat Indonesia, nyaris satu bulan ini Jingga dibantu kader Posyandu Kemala lainnya sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Dari mulai mengunjungi Bapak Kepala Desa,  membentuk panitia, menggalang dana dengan mencari sponsor, membuat pengumuman untuk ditempelkan di kios – kios dan tempat umum lainnya, menyiapkan bahan-bahan untuk penilaian seperti kuesioner lomba, hadiah-hadiah, menata meubeler lengkap dengan dekorasi, sound system, makanan tambahan bagi bayi dan balita pengunjung Posyandu, membuat susunan acara sampai membuat daftar tamu-tamu yang akan diundang dan petugas kesehatan yang akan diminta kesediaannya menjadi juri atau tim penilai, serta berbagai hal lainnya yang menyangkut pelaksanaan lomba.

***

Panggung sederhana sudah berdiri semarak dipenuhi balon warna warni dalam aneka bentuk yang menarik, warna-warna cerah mendominasi setiap sudut balai pertemuan yang biasa digunakan untuk kegiatan posyandu itu. Pada dinding panggung bertulis sebuah kalimat “LOMBA BALITA SEHAT SEBAGAI MOTIVASI POSYANDU KEMALA DALAM MENJAGA GENERASI SELALU SEHAT”. Semua panitia yang terlibat dalam kegiatan tampak cantik dan rapi berpakaian seragam. Lima meja yang biasanya disusun berderet pada kegiatan posyandu hari ini diletakkan saling berjauhan sesuai fungsinya, nampak tertera tulisan besar di masing – masing meja. Bukan tulisan Meja 1 sampai dengan Meja 5 seperti layaknya pelayanan posyandu. Di dekat pintu masuk diletakkan meja bertuliskan “Meja Pendaftaran” di meja – meja yang lain tertera tulisan – tulisan yang berbeda, ada meja pemeriksaan kesehatan dan lain lain. Bahkan ada meja yang diatasnya diletakkan beberapa mainan dari mulai bola kecil, kecrekan, pensil warna, crayon dan sebagainya.

Sesaat sebuah mobil biru navy berhenti di halaman Posyandu, panitia kegiatan termasuk Jingga sudah sejak beberapa menit yang lalu berdiri berbaris menyambut kehadirannya. Nampak keluar dari pintu belakang seorang anggota Polri berpakaian lengkap diikuti seorang wanita cantik berkostum bayangkari di belakangnya. Keduanya melangkah gagah dan anggun. Lantas mengulurkan tangan menyalami para panitia yang menyambut kehadirannya. Dari deretan kursi tamu bapak kepala desa berdiri menyambut dan mengantarkan duduk. 

Matahari seperti hendak mengatakan perasaanya, bersinar lembut menembus sela dedaunan dan ranting beberapa pohon yang berdiri tegak di halaman posyandu. Suasana semakin kondusif dengan alunan lagu anak-anak nan ceria. Di salah satu dinding ruang posyandu nampak sebuah televisi yang menyiarkan promosi kesehatan. Sore hari yang lalu seorang petugas puskesmas memasangnya. Jingga memang selalu banyak ide, dialah yang berkunjung kepada Kepala Puskesmas menyampaikan rencana kegiatan Lomba Balita ini serta meminta bantuan serta dukungan dalam berbagai bentuk termasuk sarana penyuluhan menggunakan media televisi. Biasanya pada waktu kegiatan posyandu Jingga memberikan penyuluhan lengkap dengan alat peraga, dari contoh makanan, alat-alat yang biasa digunakan untuk anak-anak bermain dan lain- lain. “Hari itu kami ingin beda bapak, agar lebih semarak dan berkesan sehingga bisa menjadi agenda tahunan Posyandu Kemala di tahun-tahun selanjutnya” ujar Jingga saat beberapa minggu yang lalu mengunjungi kepala puskesmas.

Prosesi berlangsung lancar, seperti layaknya kegiatan yang melibatkan anak-anaknya demikian juga acara itu. Suara tangisan canda dan celoteh anak-anak saling meningkahi. Sesekali terdengar teriakan ibu-ibu yang memanggil nama anak-anak mereka. Sangat indah. Terlebih bagi Jingga dan kawan - kawannya. Dua orang anak sekitar usia empat tahunan nampak saling berangkulan berdiri memandangi meja yang dipenuhi aneka hadiah. Bersusun cantik dalam bentuk dan warna – warna yang menarik. Diseberang meja hadiah di depan panggung bertengger sebuah sepeda mini berhias aneka pita warna warni dimana – mana. Sungguh memikat hati. Hadiah Utama. Demikian tulisan yang terbaca di kertas yang digantungkan di salah satu sisi sepeda. Dua bocah tadi seperti tak ingin berkedip memandanginya. Senyumnya mengembang. Sepatu boot warna kuning yang mereka kenakan membuat keduanya semakin lucu. Oh, ternyata mereka kembar. Berjalan bergandengan menjauhi meja hadiah mendekati suara seorang ibu yang memanggil keduanya. Keduanya saling melempar senyum penuh arti.

Bapak Kapolsek membuka acara pada pukul 09.00 WIB, dan acarapun berlangsung dengan dinamis hingga siang hari menjelang. Tiba saat yang ditunggu – tunggu yaitu pengumuman pemenang. Beberapa balita nampak tertidur dipangkuan ibunya. Tetapi tak sedikit yang masih berlarian ke sana kemari dengan gelak tawa dan canda mereka. Lebih lucu lagi ada seorang bocah yang terus menangis ingin sebuah kado yang dilihatnya terpajang di meja hadiah. Berbagai rayuan ibunya tak meredakan tangisnya dan terus tegak disamping meja hadiah. Hingga Jingga mendekati dan memeluknya membanjirinya dengan rayuan dan redalah tangisnya. Sesaat sebuah jeruk sudah ada dalam genggaman tangan kanannya. Pengumuman Juara dibacakan oleh Ketua Dewan Juri yaitu drg. Alifa Geraya. Sorak sorai penonton membahana menyelangi pembacaan nama – nama pemenang. Mereka berdiri berbaris diatas panggung masing-masing dengan kedua orang tuanya. Bapak kapolsek didampingi ibu menyerahkan hadiah bagi para pemenang. Suasana semakin ceria gegap gempita.

Bapak Kaposek masih berdiri di panggung setelah para pemenang kembali duduk “Ada yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini bapak dan ibu sekalian” beliau mengawali sambutannya. “Saya sangat mengapresiasi acara ini. Acara ini akan kita jadikan sebagai agenda tahunan dan kami akan memberi dukungan sepenuhnya sehingga diharapkan menjadi motivasi bagi keluarga kita dalam memberikan pengasuhan kepada anak-anak kita generasi penerus bangsa, pada kesempatan ini pula kami akan menyampaikan sebuah tanda terimakasih kepada seluruh kader kesehatan di Posyandu Kemala ini, yang senantiasa bersemangat dan mampu menjadi inspirasi bagi warga sekitarnya.” Dari belakang mobil biru navy seorang ibu menggunakan seragam bayangkari membawa sebuah nampan berisi beberapa lembar sertifikat. Melangkah mendekati Bapak kapolsek yang menunggu diatas panggung. Jingga dan kawan-kawannya telah berbaris rapi siap menerima piagam penghargaan. Sungguh sebuah kejutan yang tak pernah Jingga dan kawan-kawannya duga sebelumnya. Bapak kapolsek benar-benar telah memberikan kejutan. Ada bulir bening menggantung disudut mata Jingga. Tertahan.

Matahari tak lagi lembut Si kembar Ikbal dan kamal asyik dengan sepeda hadiahnya. Ibu keduanya senyum bahagia mengawasi dua bocah yang semangat menuntun sepeda hadiah kesana kemari. Belum mau diajak pulang. Para kader Posyandu Kemala masih sibuk berkemas, pemandangan yang membedakan dengan posyandu kebanyakan adalah banyaknya bapak-bapak polisi yang sigap bahu membahu merapikan kembali balai desa setelah acara selesai. Tentu saja karena Posyandu Kemala adalah Posyandu yang ada dilingkungan Perumahan keluarga Polri. Dan sebagian besar kader-kader kesehatannya adalah para istri anggota Polri. Mereka bekerja sambil terus bercerita tentang kejadian seru, kejadian lucu dan kejadian unik yang berlangsung disepanjang lomba. Sesekali suara tawa pecah menimpali celoteh mereka. Bagi Jingga kegiatan Loma Balita Sehat Indonesia yang digelarnya di Posyandu Kemala berlangsung dengan lancar dan amat berkesan.

Musik tak ada lagi, tinggal suara ranting yang berayun dan dedaunan yang saling bergesek dibuai angin. Jingga melangkah pulang. Semua sudah usai menyisakan semangat yang terus menyala. Menyisakan mimpi-mimpi Jingga yang lain tentang ide-ide yang belum sempat tunai. Masih ada hari esok. Masih banyak kawan-kawan perjuangan yang akan terus mendukung Jingga dalam menyuarakan gaya hidup sehat. Ya, Gaya hidup sehat. Itu mimpi besar Jingga, menghidupkan nilai – nilai hidup sehat,  menyematkan tatanan rumah tangga yang sehat yang berperilaku hidup sehat melalui Posyandu Kemala. Mulai dari generasi muda, mulai dari bayinya, balitanya, ibu-ibunya, para suami dan seluruh anggota keluarga. Bagi Jingga Posyandu adalah wadah yang sangat strategis dalam mempromosikan hal-hal penting. Posyandu merupakan kawasan yang harus bebas rokok, posyandu juga merupakan tempat dimana bisa diajarkan berbagai kebiasaan – kebiasaan sehat yang nampaknya sepele tetapi memiliki dampak besar. Seperti promosi cara cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, promosi Stop Berak Sembarangan dengan menyediakan Toilet Umum yang bersih dan wangi, menyediakan tempat sampah yang sudah dipilah. Jingga dan kawan-kawannya bahkan memiliki perjanjian kerja sama dengan bank sampah yang menampung sampah warga yang sudah dipilah sesuai jenisnya.

 Jingga mendekap Piagam Penghargaannya dalam dada. Laksana berikrar hatinya, “Takkan pernah kusia-siakan harapan bapak kapolsek. Mimpi-mimpi besar akan ku raih dengan doa dan semangat yang aku punya. Pelangi akan semakin berwarna dengan cintaku untuk negeri ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagiku berjuang tak selamanya angkat senjata. Di jalan ini perjuanganku. Bismillah.”

                                                                                                                Tanjungpandan, 18 September 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERIH oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb  Gelisahku kutitipkan kepada untaian bintang di langit malam  kerlipnya menepis gundah seperti t...