NGIDAM
oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb
Staf Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung
Pengantar
Ngidam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ingin sekali mengecap sesuatu. Akan tetapi di masyarakat kita bisa menemukan seorang ibu hamil yang ngidam ingin mencubit seorang artis, atau ingin dielus perutnya oleh seseorang, ingin naik kendaraan tertentu dan hal - hal ekstrim lainnya yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan makanan. Bahkan di masyarakat ada sebuah keyakinan jika keinginannya tidak dituruti bayi yang lahir kelak bakal ileran. Sebuah mitos yang tidak perlu kita sikapi secara serius. Hal itu hanya akan memberikan sugesti buruk terhadap sebuah kehamilan.
Ngidam dalam perseptif kesehatan
Pada kondisi hamil seorang perempuan membutuhkan zat gizi yang lebih banyak mulai dari asupan karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Hal ini disebabkan karena pada kondisi hamil tubuh seorang wanita memerlukan zat - zat gizi tersebut di atas untuk dirinya dan bayinya. Kondisi ketika tubuh membutuhkan atau kekurangan zat tertentu otak akan memberikan sinyal. Seperti pada waktu kita selesai melaksanakan aktivitas akan timbul rasa haus dan kita merasa ingin minum. Hal ini terjadi karena tubuh membutuhkan rehidrasi. Pengembalian cairan tubuh yang telah dikeluarkan melalui keringat, air kencing dan faeces.
Lantas bagaimana dengan ibu hamil yang kebanyakan ngidam makanan yang asam-asam seperti mangga muda ? Ya. Pada saat kehamilan kebutuhan vitamin c bertambah untuk menyerap zat besi dalam pembentukan sel darah merah. Akan sangat baik jika ibu hamil diberikan buah - buahan yang cukup. Begitupun ketika ibu hamil menginginkan makanan yang asin. Kandungan sodium di dalamnya diperlukan oleh ibu hamil asal diimbangi dengan minum air putih , makan buah dan sayur yang cukup sehingga tidak menimbulkan masalah pada tekanan darah ibu hamil.
Jadi pada dasarnya ngidam ditimbulkan karena adanya kebutuhan tubuh untuk memenuhi asupan zat-zat gizi yang dibutuhkan.
Yang perlu disikapi dengan baik adalah bahwa :
- Ibu hamil membutuhkan menu gizi seimbang dengan ukuran proporsional sesuai kondisi ibu
- Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan tertentu sehingga memberikan efek buruk terhadap kesehatan ibu hamil
- Tidak mengkonsumsi atau ngidam bahan-bahan makanan atau minuman yang membahayakan kondisi ibu hamil dan janin seperti ngidam minuman beralkohol, narkoba, merokok dan lain-lainnya
- Tidak melakukan hal-hal yang membahayakan bagi ibu hamil dan janin seperti ngidam melakukan olah raga ekstrim atau ngidam melakukan aktivitas berbahaya lainnya
- Suami dan keluarga senantiasa memberikan dukungan atas kehamilan ibu seperti,
- Mengantarkan ibu hamil mengunjungi bidan atau dokter
- Mendampingi pada saat mengikuti kelas ibu hamil
- Membantu ibu hamil dalam tugas-tugas rumah tangga yang berat atau membahayakan kehamilan
- Terlibat secara aktif dalam menjaga kehamilan ibu dengan memahami kondisi kesehatan ibu hamil
- Menyiapkan diri untuk mendampingi ibu saat melahirkan nanti
- Mempersiapkan kendaraan jika dibutuhkan pada saatnya baik selama ibu hamil, bersalin dan nifas
- Mempersiapkan dana atau jaminan kesehatan untuk biaya selama kehamilan, persalinan dan nifas
- Menyiapkan pendonor darah sebagai antisipasi jika suatu saat ibu hamil membutuhkan
- Mempersiapkan fisik sebelum merencanakan kehamilan, sehat secara fisik dan mental. Sekurangnya memiliki kondisi tubuh sebagai berikut :
- Memiliki Kadar Haemoglobin yang cukup sekurangnya 11,0 gr%.
- Tekanan darah kurang dari 140/90 mmhg,
- Berat badan normal,proporsional dengan tinggi badan
- Tidak KEK (kekurangan energi kronis) yang ditandai dengan ukuran LILA (lingkar lengan atas) sama dengan atau lebih dari 23.5 cm
- Tidak sedang menderita penyakit berat atau kronis
- Tidak dalam masa pengobatan suatu penyakit, misalnya sedang minum obat TB paru. Sebaiknya diselesaikan dulu pengobatannya.
- Mempersiapkan mental dengan baik. Dengan cara :
- Memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,
- Melakukan hal-hal positif dan menyenangkan seperti bersedekah, menggalang amal, menekuni hobby,
- Mengunjungi keluarga atau bersilaturrahim
- Mendapatkan dukungan keluarga. Dukungan keluarga amat penting karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan akan mendampingi ibu hamil selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Dengan adanya dukungan keluarga yang cukup akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada ibu hamil
- Memiliki pengetahuan yang cukup tentang kehamilan, persalinan dan nifas dengan cara,
- Memperbanyak membaca buku-buku atau literatur kesehatan
- Mengikuti kelas ibu hamil pada saat sudah hamil dengan melibatkan keluarga.
- Berkonsultasi dengan petugas kesehatan
- Memiliki jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan dalam hal ini menjadi peserta BPJS atau jaminan kesehatan lainnya termasuk asuransi kesehatan dibutuhkan untuk dapat meng-cover kebutuhan ibu terkait pelayanan kesehatan yang dibutuhkan selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga tidak menjadi beban atas biaya yang ditimbulkan.
- Memiliki kesiapan ekonomi. Perekonomian keluarga yang stabil memberikan dampak positif bagi keluarga termasuk ibu hamil. Masalah ekonomi seperti kepala keluarga tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak memiliki rumah tinggal yang layak dan sebagainya sering menjadi pemicu masalah keuangan sehingga berdampak kepada kondisi mental ibu hamil
Air Seruk, Juli 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar