Minggu, 03 Juli 2022




 BUKU KIA

oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb

Staf Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung


Pengantar 

    Buku KIA merupakan instrumen bagi tenaga kesehatan yang diantaranya memiliki manfaat sebagai penghubung antara petugas dengan pasien, antara sesama petugas dan pembaca atau pengguna lainnya. Buku KIA digunakan sebagai sarana edukasi dan penyampaian informasi tentang kesehatan ibu dan anak. Keberadaan Buku KIA diharapkan mampu menjadi salah satu sarana dalam upaya menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi) dan AKABA (Angka Kematian Balita).

Buku KIA memiliki sampul berwarna merah jambu atau pink sehingga sering disebut juga sebagai Buku Pink. Isi Buku KIA diawali dengan penjelasan umum setelah halaman sampul. 

Pada penjelasan umum dituliskan tentang apa Buku KIA, untuk siapa dan dapat diperolah dimana. Di dalam penjelasan umum juga dituliskan bahwa :

  1. Buku KIA agar dibaca dan dimengerti
  2. Buku KIA harus selalu dibawa setiap ibu mengunjungi fasilitas kesehatan atau sarana UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
  3. Buku KIA harus dijaga jangan sampai rusak dan hilang
  4. Petugas kesehatan dan kader menjelaskan tentang Buku KIA kepada ibu dan keluarga dan meminta agar menerapkan pesan-pesan yang ada di dalamnya
Buku KIA berisi tentang kesehatan ibu dan kesehatan anak. Pada bagian ibu dituliskan tentang :
  • Ibu Hamil
  • Ibu bersalin
  • Ibu Nifas
  • Keluarga Berencana
  • Catatan Kesehatan Ibu hamil
  • Catatan kesehatan ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir
  • Cuci tangan pakai sabun, dan
  • Keterangan lahir
Sedangkan pada bagian anak dituliskan tentang :
  • Bayi baru lahir atau neonatus
  • Catatan Imunisasi 
  • Anak usia 29 hari -  6 tahun
  • Pemenuhan kebutuhan gizi & perkembangan anak
  • KMS
  • Pemeriksaan SDIDTK   ( Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang)
  • Perlindungan terhadap anak
Di dalam Buku KIA ada lembar identitas yang diisi sesuai dengan catatan identitas pada Akta Kelahiran, KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau  KK (Kartu Keluarga). Buku KIA juga dilengkapi dengan lembar amanat persalinan atau lembar menyambut persalinan (agar aman dan selamat). Pada lembar ini dituliskan identitas ibu serta rencana persiapan persalinan, seperti :
  • Nama penolong persalinan, 
  • Dana yang digunakan untuk pembiayaan 
  • Kendaraan berikut nomor telpon pengemudi, 
  • Metode KB yang direncanakan setelah bersalin
  • Nama-nama calon pendonor berikut nomor telpon jika sewaktu-waktu membutuhkan darah
Jika ibu dan keluarga mampu memanfaatkan Buku KIA secara benar diharapkan dapat memperoleh jawaban atas permasalahan Kesehatan Ibu dan Anak yang sering terjadi. Selain itu Buku KIA bisa berfungsi bagi kontrol pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan terkait standar pelayanan minimal. Pada halaman 1 (Satu) dituliskan 10 (Sepuluh) Standar pelayanan kesehatan yang harus diterima ibu hamil disetiap kunjungan ke bidan atau dokter, yang biasa dikenal dengan istilah ANC 10 T. 
    ANC atau ante natal care dengan 10 T yang artinya ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang meliputi :
  1. Tinggi Badan, Pengukuran tinggi badan ini dilakukan hanya 1 (Satu) kali saja. Dan penimbangan berat badan yang dilakukan setiap kali periksa atau berkunjung
  2. Tekanan Darah, pengukuran tekanan darah. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Jika didapati tekanan darah ibu sama dengan atau lebih besar dari 140/90 mmHg, artinya ada faktor resiko hipertensi atau tekanan darah tinggi dalam kehamilan.
  3. Tentukan ukuran LILA, mengukur lingkar lengan atas. Bila < 23.5 cm menunjukkan ibu hamil kekurangan energi kronis (ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan BBLR (Bayi berat lahir rendah)
  4. Tinggi rahim, pengukuran tinggi rahim dilakukan untuk menilai pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan
  5. Tentukan letak janin, menentukan letak atau presentasi janin dan menghitung denyut jantung janin. Pada Trimester III (tiga) sebagian bagian terendah janin akan memasuki panggul. Jika belum dimungkinkan ada permasalahan, seperti bagian terendah janin bukan kepala. Sering dikategorikan sebagai kelainan letak. Penghitungan Denyut Jantung Janin dilakukan untuk menilai kesejahteraan janin. Apabila kurang dari 120 x/menit atau lebih dari 160 x/menit berarti bayi mengalami gawat janin dan harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan.
  6. Tetanus Toksoid (Imunisasi TT) dilakukan skrining status imunisasi TT, bila diperlukan maka petugas akan memberikan imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada ibu dan janin
  7. Tablet Tambah Darah, ibu hamil akan menerima tablet tambah darah dan harus dikonsumsi selama kehamilan minimal 90 hari
  8. Tes Laboratorium, meliputi golongan darah, Haemoglobin, cek air kencing, triple eliminasi Malaria, HIV dan Sifilis dan lain-lain
  9. Temu wicara, ibu hamil mendapatkan konseling sesuai dengan permasalahan yang ditemukan pada saat kunjungan. Selain itu ibu hamil akan mendapatkan edukasi seperti mengenal perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan, IMD (Inisiasi Menyusu Dini), masa nifas dan perawatan bayi baru lahir, ASI Eksklusif, KB (Keluarga Berencana), imunisasi pada bayi dan lain-lain. Biasanya akan diberikan secara bertahap sesuai usia kehamilan ibu dan akan dijelaskan lebih lanjut dalam pertemuan Kelas Ibu Hamil. Pada sesi konseling ini petugas akan menyebutkan dan menuliskan halaman Buku KIA yang harus ibu baca sesuai dengan penjelasan yang sudah diberikan.
  10. Tata laksana atau mendapatkan pengobatan. T yang ke-10 ini diberikan terkait dengan kondisi ibu hamil. Jika memerlukan pengobatan tertentu atau memerlukan rujukan dengan dokter. Bila ibu hamil tidak ada keluhan atau masalah ibu hamil akan diberi Tablet tambah darah dengan penjelasan cara mengkonsumsinya.
Sebagai buku panduan, Buku KIA menuliskan tentang perawatan ibu hamil sehari-hari, tentang kecukupan istirahat, menjaga kebersihan diri dan aktivitas fisik. Beberapa hal yang harus dihindari oleh ibu selama hamil di tuliskan dengan jelas disertai tanda silang untuk mempermudah pembaca mengingat bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan. 
    Persiapan melahirkan,  tanda awal persalinan, tanda bahaya persalinan dituliskan dilengkapi gambar-gambar untuk memperjelas. Demikian juga pada lembar penjelasan tentang asupan gizi ibu hamil. 
    Tidak hanya perawatan ibu hamil, perawatan masa nifas bahkan perawatan bayi hingga balita dituliskan dilengkapi tahap-tahap tumbuh kembang anak dan stimulasi yang harus dilakukan ibu dan keluarga untuk mendukung tumbuh kembang. Buku KIA dijadikan refrensi wajib dalam penyelenggaraan kelas ibu hamil. Dimana kelas itu diikuti oleh ibu hamil beserta pendamping, sehingga diharapkan ibu hamil dan pendamping memiliki pemahaman yang sama tentang kehamilan, persalinan, masa nifas, perawatan bayi dan balita serta informasi dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. 
    Dapat disimpulkan apabila Buku KIA secara efektif digunakan sudah barang tentu akan menjadi sebuah Buku yang sangat berharga. Karena selain mengedukasi juga menyimpan catatan medik ibu dan anak sejak dari dalam kandungan hingga anak berusia 6 (Enam) tahun.
Mari manfaatkan Buku KIA


                                                                                                        Air Seruk, Juli 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERIH oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb  Gelisahku kutitipkan kepada untaian bintang di langit malam  kerlipnya menepis gundah seperti t...