Kamis, 30 Juni 2022



 MEMAKNAI ISRA MI'RAJ

oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb

Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung


    Merupakan peristiwa penting dalam perjalanan Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang Nabiyullah. Peristiwa dimaksud adalah Isra' Mi'raj. Sebuah peristiwa besar yang melewati batas nalar manusia. Susah diterima akal jika dipahami tanpa keimanan terhadap sifat- sifat Allah. Tanpa keyakinan barangkali akan dipandang sebagai cerita atau dongeng pengantar tidur. 

Sebagai hamba Allah tentu saja kita mengimani peristiwa tersebut terlebih Allah menyebutkannya dalam Alquran Surat ke 17 Al Isra ayat 1 yang berbunyi :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

    Artinya :

    Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambaNYA pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 

Kata Isra sendiri berarti perjalanan dimalam hari sedangkan miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju sidratul muntaha. 

Jika dimaknai isra mi'raj memiliki  beberapa makna yaitu :

         A. Makna wisata rohani

     Rasulullah dipilih untuk memimpin umat sejak usia beliau 40 th dengan berbagai rintangan yang tidak sedikit. Hingga puncak kesedihan beliau terjadi ketika harus berturut - turut kehilangan istri dan pamannya yang selama ini mendukung perjuangannya. Peristiwa duka cita yang sangat mendalam hingga disebutkan sebagai tahun duka cita  atau amul husni. Maka dengan cintaNYA Allah memanggil Rasulullah datang menghadap Allah melalui sebuah perjalanan penting untuk menerima perintah besar yaitu perintah ibadah sholat, secara langsung dari Allah tanpa perantara malaikat. Jika dipandang dari sudut berbeda perjalanan menerima perintah ini sekaligus sebuah wisata rohani sebagai penghibur hati Rasulullah yang sedang berduka. 

         B. Makna Meningkatkan kwalitas hidup

        Makna berikutnya adalah sebuah peningkatan kwalitas hidup, kwalitas ibadah dengan adanya perintah menunaikan sholat. Salah satu esensi dari ibadah sholat adalah keteraturan dan kedisiplinan, pengakuan atas Allah sebagai satu - satunya dzat tempat mengadu dan berpinta.  Adab sholat yang dilengkapi aturan waktu dan gerakan sedemikian rupa sehingga  jika dikerjakan sesuai syariat akan menjadikan seorang hamba terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana tersebut dalam Alquran Surat Al Ankabut Ayat 45, yang berbunyi :

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
     

Artinya : "Bacalah kitab Alquran yang telah diwahyukan kepadamu, Muhammad dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah (sholat) lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan"

          C. Makna Kewajiban sholat 

        Keseluruhan wahyu yang Allah turunkan sembilan puluh sembilan persen melalui malaikat, sementara perintah sholat Allah turunkan langsung dengan memanggil baginda Rasul mengingat keutamaan dan hikmah yang terkandung di dalamnya, yaitu :

  •  Sebagai Tiang agama
  •  Menjadi standar baik buruknya keadaan kita di hari kiamat
  •  Dapat mencegah dari perbuatan fasik dan mungkar, jika sholat dikerjakan sebagaimana       sholatnya Rasulullah 
  •  Mendidik menjadi pribadi yang disiplin
  •  Melatih menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi masalah sebagai disebutkan dalam       Alquran Surat Al Maarijj ayat 10 - 13 yang artinya :  "Sesungguhnya manusia diciptakan  untuk  bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, kecuali orang-  orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu konsisten mengerjakan sholatnya. Seorang hamba yang memiliki sholat khusuk akan lebih siap ketika mendapatkan ujian. Ia merasakan bahwa Allah tempat bersandar, tempat meminta dan memohon ampunan. Dan selalu berpikir positif.
  • Meninggikan derajat, sebagaimana Sabda Rasulullah yang artinya :"Hendaknya engkau memperbanyak sujud kepada Allah. Karena engkau tidak sujud kepada Allah satu kali, melainkan Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan dari dirimu" (HR. Muslim dari Tsauban)    
  • Menghapus dosa antara waktu sholat satu dengan sholat berikutnya
  • Meraih pertolongan Allah, pada saat sholat adalah kondisi terdekat seorang hamba dengan Penciptanya. Doa - doa diijabah jika mampu memaksimalkan doa pada saat berdiri, rukuk, sujud dan beberapa saat sebelum salam.
        D. Makna Kepastian Kehidupan Akhirat

     Pada saat Mi'raj Allah berkenan memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaranNYA kepada Rasulullah. Mulai dari diperlihatkan tujuh lapisan langit, baitul ma'mur hingga disampaikan pada sidratul muntaha. Kemudian Allah pertemukan dengan sebagian nabi terdahulu seperti Nabi Ibrahim 'alaihissalam, Nabi Musa 'alaihissalam, Nabi Isa 'alaihissalam dan Nabi Yusuf 'alaihissalam, hingga diperlihatkan pada gambaran umat yang bahagia dan sengsara di akhirat. Rasulullah diperlihatkan pada gambaran mengerikan sebagai balasan orang yang suka makan harta orang lain secara zalim, terutama harta anak yatim. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri. Dikisahkan oleh Rasulullah Sholallohu 'alaihi wasalam :

   رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي قَوْمًا لَهُمْ مَشَافِرُ كَمَشَافِرِ الْإِبِلِ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِمْ مَنْ يَأْخُذُ بِمَشَافِرِهِمْ ثُمَّ يَجْعَلُ فِي أَفْوَاهِهِمْ صَخْرًا مِنَ النَّارِ يَخْرُجُ مِنْ أَسَافِلِهِمْ فَقُلْتُ يَا جِبْرِيلُ مَنْ هَؤُلَاءِ: فَقَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا   

Artinya : "Pada malam di-isra-kan, aku melihat suatu kaum yang memiliki bibir seperti unta. Di tengah mereka ada seorang yang dipercaya menarik bibir tersebut. Kemudian ke mulut mereka dimasukkan batu dari neraka dan batu itu keluar dari bawah mereka. Aku bertanya, 'Siapa mereka, Jibril?' Ia menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang suka makan harta anak yatim secara zalim.'" (Tafsir Ath-Thabari, jilid 7, hal 27)

Pada riwayat lain dikisahkan juga kisah yang menggembirakan. Salah satunya yang diriwayatkan oleh Ubay ibn Ka'b. Demikian kisah yang dituturkan Rasulullah shallahu'alaihi wasalam,

     أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: شَمَمْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رَائِحَةً طَيْبَةً، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَا هَذِهِ الرِّيحُ الطَّيِّبَةُ؟ قَالَ: هَذَا رِيحُ قَبْرِ الْمَاشِطَةِ وَابْنَتِهَا وَزَوْجِهَا   “

Artinya : "Pada malam di-isra-kan, aku mencium aroma yang sangat wangi. Aku tanyakan, 'Jibril, wangi apakah ini?' Ia menjawab, 'Ini wangi kuburan Masyithah, putri dan suaminya'"(HR. Ath-Thabrani)

Seperti diceritakan malaikat bahwa Masyithah adalah seorang wanita yang berjuang mempertahankan keimanannya dan menghadapi penyiksaan Raja Firaun yang tiran.

Dengan mengimani peristiwa Isra Mi'raj sudah selayaknya kita senantiasa menjaga amalan kita terutama ibadah sholat, yang memiliki hikmah besar dan merupakan penghulu bagi ibadah-ibadah lainnya.

Wallahu'alam bissawab

Fastabikhul khoirot

                                                                                                    Tanjungpandan, Juli 2022


Senin, 27 Juni 2022




REMUK

oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb


Rasa ini pada pagi nan mendung 
saputan awan kelabu tak berarak ciderai cinta sakral 
tarian flamboyan bagai sayap malaikat lambaikan maut 
menggapai hanya berjarak nama 
remuk 
rasa yang mati

Selendang perak membalut ufuk barat 
kuningnya memucat tiada asa 
hanya rasa kelu memeluk raga 
gairah terbang bersama camar pantai 
hilang ditelan senja yang datang berlari  

Kugenggam bongkah cintaku meski cidera 
tetap indah lantaran tumbuh dari raga 
terpatri oleh darah, keringat dan air mata 
terus kugenggam dalam doa-doa 
kubelai dengan sujud dan tilawah  

Ku merindu pada mentari yang benderang  
menyinar pada sungging senyum kita 
melenggang dengan tangan saling bergamit 
tuntaskan pematang yang masih tersisa 
hingga pulang tanpa luka tanpa cidera
Robbi Habli minassholihin
Robbi Habli minassholihin
Robbi Habli minassholihin
                                                                                           
                                                                                  
                                                                                               Tanjungpandan, 28 Juni 2022

Minggu, 19 Juni 2022

PERAHU KITA

oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb 


Seribu liku meliuk hingga cakrawala 
sesekali bentang alam membiru
lantas berganti cadas lumut menyerupa 
lelah hinggapi jalanku sisakan asa pada cintaNYA,
tanpa tendensi menyelimuti rasa 
selipkan gairah hitungan warsa

Buliran padi telah kusemai disepotong senja
kubelai bulu-bulu halusnya hingga hari ini 
berpinta bernasnya menyungging seulas senyum kepadaku
bukan itu
selembar ilalang melukai

Bila dedaunan soka luruh
kupungut dengan kasih
kubawa dalam rangkuman sujud
hijaunya kukenang dalam benak 
menari bersama anganku nan merindu 
langkahku terkunci pada renta yang merayap
kugamit jemari kalian agar tetap satu perahu

                                                                                    Belitung, 20 Juni 2022

PERIH oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb  Gelisahku kutitipkan kepada untaian bintang di langit malam  kerlipnya menepis gundah seperti t...