Kamis, 07 Juli 2022




ARAFAH

oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb
Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung


"Rindu menggebu pada arafah padang cinta Tuhan atas hambanya perindu ampunan

jabal rahmah gagah di timur laut tebarkan asa pemburu kasih

berpadu cinta adam dan hawa"

    Arafah adalah sebuah padang sahara yang memiliki luas 8 kilometer persegi di sebelah timur Kota Mekah. Kita akan melewatinya jika berkunjung ke Thoif. Sekeliling Arafah terdapat gunung - gunung yang membentuk setengah lingkaran. Jabal Al-Rahmah berada di timur laut Arafah. 
    Berada di padang Arafah dalam cuaca panas terik memberikan i'tibar bagi umat Islam kepada Padang Mahsyar di mana semua manusia dari seluruh penjuru dunia tak memandang pangkat kedudukan dikumpulkan untuk enerima pengadilan berdasarkan amal perbuatan selama di dunia. Wukuf di Arafah adalah inti dari ibadah haji yang merupakan rukun islam ke lima dan diwajibkan bagi umat islam yang berkemampuan secara fisik, mental, ekonomi dan keamanan.
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya : 
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."

  Arafah merupakan tempat terpenting bagi rangkaian ibadah haji, Sabda Rasulullah "Haji itu di Arafah". Malaikat Jibril pun mengajarkan manasik haji kepada Nabi Ibrahim AS di Arafah. Demikian halnya Allah mempertemukan Adam dan Hawa di Arafah.
    Musim haji Tahun 2006 terdahulu pelaksanaan wukuf di Arafah jatuh pada Tanggal 29 Desember 2006 bertepatan pada hari Jumat sehingga disebutkan sebagai Haji Akbar. Kemudian pada Tanggal 30 Desember ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Adha. Pada musim haji tahun itu terjadi beberapa hal yang membuat keluarga jamaah haji di Indonesia khawatir demi mendengar issue para jamaah yang sedang wukuf tidak diberi makan. Alhamdulillah atas Rahmat Allah kami dilimpahkan makanan dan minuman yang memadai, bahkan seingatku ada jajanan bakso lezat di sebalik pagar Arafah.
    Pada saat itu berita yang kami dengar pemerintah kita baru saja memindahkan catering jamaah haji ke tempat yang berbeda sehingga barangkali mereka kurang koordinasi masalah menu, alhasil kami di Arafah di limpahi menu layaknya orang eropa. Dan tidak lama sebelum malam meninggalkan Arafah  kami sudah bertemu dengan nasi dan kawan-kawannya. Bagi kami di Arafah bukan sebuah masalah yang perlu diributkan. Kami bahkan agak lupa karena ingin memaksimalkan ibadah dengan banyak berdoa, mendirikan sholat-sholat sunah dan tilawah. 

    "Arafah adalah air mata 
    Padang pertaubatan tak terperi 
    hingga luruh raga menghiba tak ingin beranjak tanpa ridha 
    panasnya tak lekangkan jiwa yang merana ratapkan dosa 
    yang tersisa hanya kepasrahan dan pinta yang sangat"

    Kenangan Arafah mampu membalikkan jiwa karena syahdunya. Tentu saja atas izin Allah. Karena padaNya pahala diukur dan ditabur. Tidak sedikit manusia yang pulang dari Arafah tak tertinggal apapun di hatinya. Tak terpetik "Hajjan Mabruran" pulang dengan jiwa raga yang sama. Naudzubillahi mindzaliq. Arafah seperti magnit yang senantiasa membuat kita ingin kembali. Berada dalam kedekatan sejati dengan Robbi sang pencipta. 
    Arafah adalah perjuangan atas cuaca. Karenanya ketika jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Arafah demi mendapatkan ampunan, Bagi keluarga di tanah air diberikan kesempatan pengampunan juga selain agar kita mendoakan jamaah haji agar diberikan kesehatan kemudahan dan kelancaran atas ibadahnya. Allah menghadiah kepada kita ibadah puasa Arafah untuk mendapatkan pengampunan. Rasulullah Saw bersabda, "Puasa Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang" (HR Muslim).

    Sebuah keyakinan atas Rahmat Allah. Tidak semua jamaah memiliki rasa yang sama ketika menunaikan ibadah haji. Banyak hal yang dilewati dari awal berniat ikhram hingga tahalul (Memotong sebagian rambut). Keindahan, kekhusukan, ketidaknyamanan dan segenap rasa lainnya adalah hadiah dari Allah. Hak prerogatifNya untuk menentukan mana yang akan disematkan di kalbu hambaNya. Satu hal yang sangat penting adalah membersihkan hati dari segala bentuk penyakit hati. Perbaiki hati dengan prasangka - prasangka baik. Rasulullah bersabda "Allah SWT berfirman : Aku sesuai prasangka hambaKu. Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia mengingatKu saat bersendirian Aku akan mengingatnya dalam diriKu. Jika ia mengingatKu di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu (Kumpulan malaikat)" (Hadist Qudsi : Muttafaqun 'alaih) (HR.Bukhari, ni 6970 dan Muslim no 2675)

Wallahu'alam bissawab
Fastabiqul khoirot



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERIH oleh : Wahyu Heany Prismawati, AM.Keb  Gelisahku kutitipkan kepada untaian bintang di langit malam  kerlipnya menepis gundah seperti t...